Dr Raden Stevanus: Sekolah Rakyat Harus Dibangun dengan Fondasi Transformasi Digital

beritabernas.com – Anggota DPRD DIY Dr Raden Stevanus Christian Handoko S.Kom MM memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif pendirian Sekolah Rakyat yang saat ini tengah digagas pemerintah, termasuk di DIY.

Sebagai politisi muda yang telah lebih dari 12 tahun berkecimpung di sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK), Dr Raden Stevanus menilai program ini bukan hanya strategis, namun juga memiliki potensi besar untuk menjawab ketimpangan akses pendidikan di Indonesia, khususnya bagi masyarakat prasejahtera.

“Sekolah Rakyat adalah representasi nyata dari semangat pendidikan kerakyatan. Tapi jangan sampai berhenti pada infrastruktur dan angka, ia harus hadir sebagai sistem pembelajaran yang hidup, adaptif, dan berbasis kebutuhan zaman,” ujar Dr Raden Stevanus saat ditemui di Kantor DPRD DIY Jalan Malioboro Yogyakarta, Selasa 16 April 2025.

Dr Raden Stevanus berharap bahwa Sekolah Rakyat harus dibangun dengan fondasi transformasi digital sejak tahap awal. Sebab, era pendidikan saat ini tidak lagi bisa dipisahkan dari teknologi informasi. Digitalisasi bukan sekadar alat bantu, tapi sudah menjadi paradigma baru dalam proses belajar-mengajar.

“Jangan ulang kesalahan lama. Jangan biarkan Sekolah Rakyat jadi pendidikan kelas dua yang tertinggal dari sekolah formal. Dengan teknologi, anak-anak dari keluarga miskin pun bisa belajar coding, membuat desain, atau bahkan mengakses pengetahuan global,” tegas Dr Raden Stevanus.

BACA JUGA:

Ia menyarankan agar setiap Sekolah Rakyat dibekali dengan platform pembelajaran digital, baik daring maupun luring, yang bisa digunakan untuk pembelajaran mandiri, pengelolaan data siswa, hingga asesmen kompetensi secara berkelanjutan.

Politisi Partai Solidaritas Indonesia ini mendorong agar kurikulum Sekolah Rakyat tidak bersifat kaku dan meniru penuh struktur sekolah formal. Kurikulum berbasis digital harus dirancang kontekstual sesuai dengan kebutuhan lokal masyarakat.

“Misalnya di Yogyakarta, siswa bisa didorong mengembangkan keterampilan, manajemen koperasi digital, konten kreatif, digital marketing, atau animasi,” kata Dr Raden Stevanus.

Ia juga menyebut pentingnya penerapan modul vokasi digital, seperti pengelolaan keuangan daring, pemanfaatan e-commerce, hingga literasi teknologi dasar yang kini sudah menjadi keterampilan hidup (life skills) yang esensial.

Menanggapi keterbatasan lahan yang dihadapi pemerintah kota Yogyakarta dalam penyelenggaraan Sekolah Rakyat, Dr Raden Stevanus menyatakan mendukung usulan Wali Kota Yogyakarta untuk menggandeng Yayasan Pendidikan Taman Siswa, yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantara.

“Saya sangat setuju. Taman Siswa bukan hanya punya nilai historis, tapi juga memiliki filosofi pendidikan yang sejalan dengan semangat Sekolah Rakyat. Kolaborasi ini akan memperkuat jati diri pendidikan kita: merdeka, membumi, dan membangun karakter,” katanya.

Kolaborasi antara nilai-nilai pendidikan nasional dengan pendekatan teknologi modern, menurutnya, adalah perpaduan ideal untuk menghadirkan pendidikan masa depan yang inklusif dan berkualitas.

Dr Raden Stevanus mengingatkan bahwa Sekolah Rakyat tidak akan berhasil tanpa pendampingan berkelanjutan dan kolaborasi multipihak. “Pemerintah harus gandeng kampus, sektor swasta, dan komunitas digital. Para pendidik di Sekolah Rakyat harus dilatih bukan hanya mengajar, tapi juga menginspirasi dan menjadi fasilitator transformasi,” uja Dr Raden Stevanus seraya menambahkan bahwa Sekolah Rakyat bukan sekadar tempat belajar, tapi cermin dari tekad kita memastikan bahwa tak satu pun anak Indonesia tertinggal karena miskin atau tak terjangkau. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *