Dubes RI untuk Filipina: Legitimasi Merupakan Tantangan Utama Diplomasi Saat Ini

beritabernas.com – Duta Besar (Dubes) RI untuk Republik Filipina, Republik Palau dan Republik Marshall Island Agus Widjojo menyatakan legitimasi sebagai tantangan utama diplomasi saat ini.

Sehingga walaupun hukum internasional menyatakan bahwa semua negara memiliki suara yang setara dan terikat pada hukum internasional yang sama, namun pada kenyataannya, tidak semua negara memiliki power yang sama, sehingga terjadilah ketidakseimbangan tata ekonomi politik internasional. 

Hal itu disampaikan oleh Duta Besar (Dubes) RI untuk Republik Filipina, Republik Palau dan Republik Marshall Island Agus Widjojo saat menerima kunjungan Xavier University ke KBRI Manila, Filipina, Jumat 5 Mei 2023.

Seorang mahasiswi Xavier University menyampaikan pertanyaan saat berkunjung ke KBRI Manila, Filipina. Foto: Istimewa

Sementara Ketua Delegasi Course IS-61, Xavier University-Ateneo De Cagayan, Laarni P. Pacamalan, mengatakan, kawasan Indo-Pasifik memiliki banyak titik rawan yang setiap saat dapat meledak. Rivalitas kekuatan besar justru meningkat tajam sehingga mempersulit upaya bersama mengatasi tantangan global. Itu sebabnya, dunia membutuhkan kepemimpinan yang menyatukan, bukan memecah belah.

“Kepemimpinan yang fokus mencari solusi, bukan memperuncing masalah. Kepemimpinan yang mampu menggelorakan semangat kerja sama dan kolaborasi. Itulah sebabnya kami melakukan Diplomatic and Historical Tour ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Manila,” kata Laarni P Pacamalan dalam kunjungan universitasnya beserta 75 mahasiswanya ke KBRI Manila.

BACA JUGA:

Dalam sesi tanya jawab, banyak mahasiswa Xavier University-Ateneo De Cagayan yang mengajukan pertanyaan. Mereka juga terlihat sangat antusias bertanya langsung kepada Partogi Samosir yang mendampingi para mahasiswa di saat sholat Jumat berlangsung. 

“Selain yang sudah dipaparkan oleh Bapak Duta Besar Agus Widjojo tadi, diplomasi perdamaian dan diplomasi kemanusiaan adalah dua diplomasi menonjol yang dilakukan Indonesia. Kalau tidak ada perdamaian, maka yang paling terkena dampaknya adalah manusia,” kata Partogi Samosir, Chairman Manila Ideas Rountable, menjawab pertanyaan Communication Head Course IS-61 Maria Angelica Gacus. 

Suasana kunjungan mahasiswa Xavier University ke KBRI Manila, Filipina. Foto: Istimewa

Partogi menyampaikan, konflik tidak hanya merusak bangsa, tetapi juga merusak moral masyarakat terdampak. Kerusakan moral ini, menurut Partogi, dapat menghilangkan nilai-nilai kemanusiaan. Untuk itu perdamaian dan persaudaraaan antarbangsa harus terus diupayakan. Kita tidak boleh menganggap perdamaian dan persaudaraan sebagai sesuatu yang taken for granted, sesuatu yang jatuh dari langit. ”Misalnya, sejarah dan cerita mengenai ASEAN dan MIKTA selalu terkait ekonomi,” ujar Partogi dalam siarn pers yang diterima beritabernas.com.

Namun, untuk mencapai itu semua, dibutuhkan stabilitas politik tidak hanya di Asia Tenggara, tetapi juga di Indo-Pasifik. Itu sebabnya, Indonesia terus berada di garda terdepan dalam membantu masalah kemanusiaan di dunia dengan cara-cara yang bermartabat. Salah satu komitmen Indonesia di tingkat dunia adalah solidaritas terhadap penanganan tragedi kemanusiaan di Palestina dan Afghanistan,” imbuh Partogi. 

Dubes RI untuk Filipina, Republik Palau dan Republik Marshall Island Agus Widjojo. Foto: Istimewa

Seorang diplomat, menurut Partogi, dituntut untuk menjadi orang yang gaul, luwes dan adil. Tidak ada yang mau berinteraksi dengan orang yang tidak tulus, yang hanya mau menerima tetapi tidak mau memberi. 

Dengan kemampuan interpersonal skill, seorang diplomat harus mampu mendengarkan dengan cermat apa yang dikatakan para negosiator sehingga mampu menemukan poin-poin kesamaan posisi yang dapat mengatasi ketidaksepakatan. 

“Seorang diplomat profesional akan memasuki negosiasi dengan tujuan dan strategi yang jelas mengenai apa yang dapat dipertukarkan untuk mencapai kesepakatan,” kata Partogi Samosir. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *