Kejahatan Lebih Cepat dari yang Kita Kira

Oleh: Andreas Chandra

beritabernas.com – Kehidupan kita sering kali diwarnai oleh kecepatan dan ketergesaan, di mana segala sesuatu dipacu untuk terus bergerak tanpa henti. Namun, ada satu hal yang sering kali terlupakan: kejahatan bergerak lebih cepat daripada yang kita kira.

Dalam realitas yang serba cepat ini, kita hidup dalam bayang-bayang ancaman yang kian mendekat, sementara kita seakan terlena dengan harapan bahwa waktu masih memberi ruang untuk kita jatuh, mempelajari dan berbenah. Faktanya, tak ada waktu untuk “kepeleset jatuh.” Kejahatan berlari begitu cepat dan tanpa ampun.

Kita hidup di dunia yang penuh ketidakpastian, di mana kejahatan tidak hanya datang dalam bentuk fisik, tetapi juga dalam bentuk manipulasi, cyber dan kebohongan yang merusak struktur moral masyarakat. Setiap hari kita dihadapkan pada peristiwa yang seharusnya tidak terjadi-perampokan, pemerkosaan, penipuan hingga pembunuhan-dan kita menunggu seolah-olah ada jeda untuk menyesali nasib atau mencari penyebab. Padahal, kenyataannya, waktu terus berlalu dengan cepat tanpa memberi kita ruang untuk benar-benar memahami akar masalah.

Penyebab utama kenapa kejahatan bergerak secepat itu karena ketidakmampuan kita untuk menjaga kestabilan moral dan ketegasan hukum. Ketika penegakan hukum berjalan lambat dan kompromi moral menjadi hal yang biasa, maka ruang bagi kejahatan untuk berkembang menjadi lebih besar. Bahkan, dalam beberapa kasus, hukum justru menjadi alat yang dipergunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk mempertahankan posisi mereka, bukan untuk menegakkan keadilan. Ini adalah ironi paling pahit dalam sistem hukum yang kita banggakan.

BACA JUGA:

Lihatlah bagaimana praktik korupsi merajalela di berbagai lini pemerintahan dan sektor bisnis, yang kian merusak sendi-sendi kehidupan sosial. Apakah kita benar-benar percaya bahwa waktu akan memberi kita kesempatan untuk bangkit dari semua kerusakan ini? Tidak. Kejahatan telah terlalu lama berlari, mengakar dalam kehidupan kita dan tanpa upaya keras untuk menghentikannya.

Kita akan terus jatuh ke dalam lembah kehancuran yang lebih dalam lagi. Kita mungkin berpikir bahwa kita bisa mengatasinya dengan cara yang lebih lembut, namun kenyataan yang ada menunjukkan bahwa kelembutan tersebut hanya memperpanjang penderitaan.

Kita tidak bisa lagi menunggu untuk “kepeleset jatuh” dan berharap segala sesuatu akan berubah dengan sendirinya. Kejahatan bukanlah musuh yang akan menunggu kita untuk siap bertempur. Ia datang tanpa peringatan, cepat dan mematikan. Maka dari itu, kita harus bertindak sekarang, tidak ada lagi waktu untuk menunggu. Hukum harus ditegakkan dengan tegas, tanpa kompromi. Moralitas harus dikembalikan sebagai dasar tindakan, bukan hanya sebagai kata-kata indah yang kehilangan maknanya dalam praktik.

Tidak ada waktu untuk membiarkan kejahatan berkembang. Kita harus menghentikan segala bentuk kelambanan dan ketidakpedulian. Masyarakat yang tidak peduli, aparat yang setengah hati dan sistem yang longgar adalah musuh utama yang mempercepat laju kejahatan. Jika kita terus membiarkan kondisi ini berlanjut, maka kita hanya akan menjadi saksi dari kehancuran yang semakin nyata.

Kecepatan lari kejahatan tidak akan berhenti hanya karena kita terlena oleh kepercayaan bahwa waktu akan memberi kita kesempatan. Kejahatan tidak membutuhkan waktu untuk tumbuh. Ia hanya membutuhkan kelengahan kita. Jadi, sekaranglah waktunya untuk bertindak-sekarang atau tidak sama sekali. Kita harus menghentikan kejahatan sebelum ia benar-benar merusak segalanya. (Andreas Chandra, Mahasiswa FH UAJY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *