beritabernas.com – Pengurus Ikatan Keluarga Manggarai Yogyakarta (Ikamaya) melakukan audiensi dengan Bupati Sleman Harda Kiswaya di Kantor Bupati Sleman, Rabu 26 Maret 2025.
Audiensi yang dipimpin Ketua Ikamaya Hendrikus Geo bersama tokoh Manggarai yang ada Yogyakarta Haji Ardi Sehami, Ketua Harian Ikamaya Magnus Anderlecht Durhaman, Remigius, Dina dan Hieronymus Emiliano Prakosa sebagai rangkaian kegiatan gelar seni budaya Manggarai pada 4-5 April 2025.
Pada kesempatan itu, Ketua Ikamaya meminta ijin kepada Bupati Sleman Harda Kiswaya untuk mengenalkan seni dan budaya Manggarai NTT di Sleman sekaligus menjalin silaturahmi dengan tokoh budaya maupun masyarakat di Kabupaten Sleman.
“Kami senang tinggal di Kabupaten Sleman khususnya dan kota Yogyakarta dengan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan budaya,” kata Hendrikus Geo.
Di pulau Flores, NTT juga banyak suku bangsa termasuk dari Jawa. Kabupaten Manggarai, Flores, NTT kini telah menjadi tiga kabupaten yaitu Kabupaten Manggarai Raya dengan ibu kota Ruteng, Kabupaten Manggarai Timur dengan ibu kota Borong dan Kabupaten Manggarai Barat dengan ibu kota Labuanbajo dengan destinasi wisata yang sangat terkenal dengan pulau Komodo dan pulau Padar.

“Ikamaya akan menggelar kegiatan seni budaya dengan tajuk Festival Pagelaran Seni Budaya dan Ekspresi dalam Ritme dan Nuansa yang disingkat Serena,” kata Endi-sapaan akrab Hendrikus Geo.
Sementara Haji Ardi Sehami yang juga mantan Anggota DPRD Kabupaten Sleman mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kolaborasi pagelaran dari orangtua Manggarai NTT di Yogyakarta bersama mahasiswa dan mahasiswi Manggarai dari tiga kabupaten.
“Ini juga sebagai ajang anak muda Manggarai NTT untuk berkarya di perantauan, baik di kabupaten Sleman maupun daerah di wilayah kota Yogyakarta,” kata Ardi Sehami yang merupakan salah satu tokoh Manggarai NTT yang juga pengusaha.
Dalam audiensi ini juga digelar acara adat Manggarai NTT dengan Bupati Sleman Harda Kiswaya. Harda Kiswaya menyambut baik kegiatan seni budaya Manggarai NTT. “Monggo saya mendukung acara ini dan ini yang pertama kalinya saya menerima acara gelar seni budaya dari Manggarai NTT,” kata Harda Kiswaya.
BACA JUGA:
- Program Pertukaran Fesyen, Desainer Indonesia Berbagi Wawasan Batik di Melbourne
- Sanggar Kebudayaan Marhaen Yogyakarta jadi Simbol Perlawanan Homogenisasi Budaya Global
- Festival Gamelan Wedomartani 2024, Mengajak Lintas Generasi Peduli Tradisi
Dalam acara kepok tradisi masyarakat Manggarai NTT, Harda Kiswaya menerima seekor ayam jantan dan minuman adat Manggarai NTT sebagai lambang penghormatan kepada Bupati Sleman sebagai tamu istimewa yang diundang dalam acara yang akan digelar di lapangan Pemda Sleman pada 4 dan 5 April 2025.
“Kami ucapkan terima kasih atas audiensi dan undangannya semoga saya bisa hadir langsung dalam acara ini,” ujar Harda Kiswaya seraya mengaku pernah dua kali ke Manggarai NTT.
“Saya mengikuti acara touring melintasi Labuanbajo dan Ruteng, panorama laut dan pulau memang sangat indah. Semoga acaranya sukses dan lancar ya. Saya yakin akan banyak masyarakat yang antusias untuk melihat pagelaran ini,” harap Harda Kiswaya, yang juga mantan Sekda Sleman dan GM PSS Sleman ini. (Ari Rheno)