Peringatan Hari Lahan Basah Sedunia, KLHK Gelar Penanaman Pohon Serentak Seluruh Indonesia

beritabernas.com – Sebagai rangkaian kegiatan memperingati Hari Lahan Basah Sedunia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)) RI menggelar penanaman pohon secara serentak di seluruh Indonesia pada Rabu 7 Pebruari 2024. Hari Lahan Basah Sedunia diperingati tiap tanggal 2 Pebruari.

Pada peringatan Hari Lahan Basah Sedunia tahun 2024 ini mengangkat tema Wetlands and Human Wellbeing. Tema ini menggarisbawahi pentingnya hubungan yang erat antara lahan basah dan manusia, di mana pengelolaan yang bertanggung jawab dan dukungan terhadap ekosistem tersebut sangat vital bagi keberlangsungan hidup.

Kepala Badan SILHK Ir Ary Sudijanto MSE. Foto: Dok P3E

Merujuk Ramsar Convention, wetlands atau lahan basah adalah suatu kawasan dimana air merupakan faktor utama, yang terbentuk secara alami atau buatan manusia dengan kondisi jenuh atau tergenang air baik secara temporer maupun permanen, seperti rawa, gambut, danau, sungai, dataran banjir, mangrove, laguna, terumbu karang, persawahan, kolam, waduk/bendungan, termasuk tambak.

Ekosistem lahan basah memainkan peran penting dengan memberikan berbagai manfaat nilai intrinsik dan fungsi kehidupan seperti penyimpan karbon, pengendalian perubahan iklim, polusi, banjir, pembersih air, keberadaan biodiversitas yang berkelanjutan, produksi pangan dan sumber daya alam hayati, eco-tourism serta sumber hidup dan penghidupan masyarakat sekitar. Lahan basah menyimpan keanekaragaman hayati  yang tidak dapat dijumpai pada ekosistem lainnya.

BACA JUGA:

Di DIY, penanaman serentak pohon dilaksanakan di Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo. Sekitar 1.000 jenis bibit Rhizopora ditanam di kawasan mangrove di desa tersebut. Kegiatan penanaman pohon dihadiri oleh Kepala Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSILHK) Kementerian LHK, Sekretaris Ditjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan, Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa selaku Korwil UPT KLHK DIY, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulonprogo, UPT Kementerian Lingkungan Hidup di Yogyakarta, serta masyarakat pengelola mangrove di desa Jangkaran.

Dari kiri ke kanan: Arief Setyo Utomo (Kepala BPDAS SOP), Wening Sri Wulandari (Kepala Pustarhut), Sri Handayaningsih (Sekditjen PDASRH), Ary Sudijanto (Kepala BSILHK), Kusno Wibowo (Kepala DLHK DIY), Abdul Muin (Kepala P3E Jawa), Dwi Prabowo Y.S (Kepala BBPSIK Yogyakarta). Foto: Dok P3E

Kepala Badan SILHK Ir Ary Sudijanto MSE mengatakan bahwa penanaman pohon merupakan upaya konkrit dan strategis dalam mengatasi triple planetary crisis yaitu perubahan iklim, polusi dan ancaman keanekaragaman hayati. Ekosistem mangrove dipercaya mempunyai kemampuan yang lebih besar dalam menyerap karbon dibandingkan dengan ekosistem hutan daratan. Sehingga dengan upaya rehabilitasi kawasan mangrove merupakan langkah yang sangat penting dalam mengatasi ancaman di atas. 

Penanaman kali ini dimaksudkan untuk memberikan contoh sekaligus mengajak seluruh kalangan untuk melakukan penanaman pohon khususnya mangrove yang mempunyai berbagai macam fungsi dalam melestarikan lingkungan.

Abdul Muin, Kepala P3E Jawa. Foto: Dok: P3E

Secara umum, aksi penanaman pohon merupakan bentuk komitmen Indonesia dalam pengurangan risiko bencana dan pengendalian perubahan iklim. Selain itu, kegiatan penanaman ini juga menjadi momentum bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kelestarian lahan basah, khususnya mangrove.

Melalui kegiatan ini, kita dapat berkontribusi secara langsung dalam menciptakan lingkungan hidup yang berkelanjutan bagi generasi mendatang dan mewujudkan komitmen untuk melestarikan dan menjaga keanekaragaman hayati demi masa depan yang lebih baik. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *