UKM Misa Kampus UGM Gelar Misa Syukur

beritabernas.com – Untuk mengawali tahun akademik 2022/2023, UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Misa Kampus UGM menggelar Misa Syukur 2022 di Grha Sabha Pramana (GSP) Lantai 2 UGM pada Jumat 2
September 2022.

Misa syukur secara tatap muka yang baru pertama kali digelar setelah 2 tahun berhenti akibat pandemi Covid-19 ini dihadiri oleh 900 umat. Selain dilakukan secara tatap muka/luring, misa syukur yang diadakan UKM Misa Kampus UGM ini juga dilakukan melalui live streaming youtube Komsos Keuskupan Agung Semarang dan diikuti 300 umat.

Misa syukur kali ini terasa istimewa karena bertepatan dengan perayaan Jumat Pertama sekaligus mengingat Hati Kudus Yesus. Misa dipimpin langsung oleh Uskup Keuskupan Agung Semarang Mgr Robertus Rubiyatmoko didampingi 8 Romo Konselebran, yang terdiri Romo Vikep DIY Barat, Romo Vikep DIY Timur, Romo Vikep Kategorial, Romo Mahasiswa, Romo Paroki Pugeran, Romo Rektor Seminari Kentungan, Romo Rektor SSCC serta Romo Rektor SCJ.

Misa syukur yang diadakan UKM Misa Kampus UGM merupakan kegiatan kerohanian tahunan yang pertama kali diadakan pada tahun 2019 dan dilaksanakan di Grha Sabha Pramana UGM. Pada Misa Syukur 2019, perayaan ekaristi dipimpin langsung oleh Uskup Keuskupan Agung Semarang Mgr Robertus
Rubiyatmoko dan dihadiri sekitar 1.000 umat, terdiri dari dosen, karyawan dan mahasiswa/i UGM.

Pada tahun berikutnya, pandemi Covid-19 mengakibatkan pelaksanaan Misa Syukur 2020 dan 2021 terpaksa diadakan secara daring melalui Youtube “Misa Kampus UGM” dan tetap
mengundang animo yang tinggi dari civitas akademika Katolik UGM.

Misa syukur ini menjadi wadah berkumpulnya seluruh civitas akademika Katolik UGM dalam rangka mempererat hubungan kekeluargaan serta menunjukkan eksistensi dari Keluarga Mahasiswa Katolik UGM. Selain itu, Misa Syukur merupakan penanda pembuka tahun akademik baru yang diselenggarakan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Misa Kampus UGM.

UKM Misa Kampus UGM gelar misa syukur yang dipimpin Uskup KAS Mgr Robertus Rubiyatmoko, Jumat 3 September 2022. Foto: UKM Misa Kampus UGM

Misa Kampus sendiri merupakan Unit Kerohanian Katolik UGM yang berada di tingkat universitas. Misa Kampus sudah berdiri sejak tahun 1977 dan baru diresmikan oleh Ditmawa sebagai UKM Kerohanian Katolik pada tahun 2010. Misa Kampus bukan UKM eksklusif yang berdiri sendiri, namun UKM Misa Kampus menjadi wadah dan jembatan antar KMK-KMKK seluruh Fakultas di UGM untuk berkegiatan bersama. Kepengurusan pada Misa Kampus UGM terdiri dari 4 presidium dan 4 divisi, yakni divisi Liturgi Sosial, HRD, Minat Bakat dan Humas Media. Kegiatan rohani yang diadakan oleh Misa Kampus di antaranya misa bersama, rosario, ziarah, bakti sosial, miskam mengajar, dan misa syukur.

UGM menjadi teladan

Misa Syukur 2022 diawali dengan ramah tamah dan sambutan dari Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni Dr Arie Sujito S.Sos MSi. Ia selalu menginginkan UGM harus mnjadi teladan bagi persatuan,ke bersamaan dan pengabdian kampus Pancasila sesuai dengan jati diri UGM.

Hal ini ditunjukan melalui pendidikan bermartabat, penghormatan atas nilai keberagaman, dan inklusivitas yang telah menjadi mandat pengembangan program pendidikan di UGM. Sosiolog UGM ini mengharapkan kegiatan ini mampu memberikan ruang bagi semua civitas akademika Katolik untuk mempererat tali persaudaraan, berbagi sukacita kebahagiaan serta doa dan harapan bersama dalam menyambut tahun akademik baru 2022/2023.

“Karena ungkapan syukur sejatinya menjadi bentuk kesempurnaan atas nilai kebahagiaan. Di mana
pendalaman rasa syukur itu sendiri akan membawa kedamaian, ketentraman, sekaligus
penguatan makna nilai-nilai kehidupan,” katar Prof dr Ova Emilia M.Med.Ed., Sp.OG(K)
Ph.D, Rektor UGM, yang disampaikan oleh Dr Arie Sujito.

Misa Syukur tahun ini mengangkat tema Bersatu, Bergerak dan Berbuah dalam Iman akan
Kristus
yang sejalan dengan dua perumpamaan pada Bacaan Injil (Luk 5:33-39), yaitu perumpamaan tentang kain penambal dan perumpamaan tentang anggur yang baru. Dari kedua perumpamaan ini, kita dikehendaki agar senantiasa melakukan pembaharuan diri, termasuk ketika kita memiliki kekurangan diri.

Dalam proses berbenah diri di masyarakat yang plural ini, tentu kita akan menjumpai berbagai macam tantangan dan godaan, namun kita perlu senantiasa menghidupi, membela, melindungi, memperjuangkan, dan mewartakan iman itu sehingga menghasilkan buah-buah kelimpahan, yaitu kegembiraan, iman dan damai sejahtera. (Helena Budi Riani dan Jason Putra Wirjo Santoso dari UKM Misa Kampus UGM)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *