Dosen UMY Diseminasikan Isu Strategis di Universiti Kebangsaan Malaysia

beritabernas.com – Dr Subkhi Ridho, Dosen Program Studi (Prodi) Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sukses menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat di Institut Kajian Etnik (KITA), Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).

Kegiatan bertajuk Diseminasi Perkembangan Media, Demokrasi, HAM dan Lingkungan Hidup terhadap Kondisi Etnisitas Warga Indonesia dan Malaysia ini berlangsung selama 3 hari yakni pada Senin-Rabu, 23-25 Juni 2025.

BACA JUGA:

Dr Subkhi Ridho dalam rilis yang dikirim kepada beritabernas.com, Kamis 26 Juni 2025, mengatakan, inisiatif ini menjadi platform strategis untuk mendorong diskusi kritis dan kolaborasi akademik lintas batas, khususnya dalam merespons dinamika isu etnisitas, minoritas dan hak dasar masyarakat di Indonesia dan Malaysia.

Pada kesempatan itu, Prof Dr Kartini Aboo Talib @Khalid, Deputy Director KITA UKM, menyambut positif inisiatif kolaborasi ini.

Dr Subkhi Ridho (kanan) menerima kenang-kenangan dari Prof Dr Kartini Aboo Talib @Khalid, Deputy Director KITA UKM. Foto: Dok pribadi

Prof Kartini mengatakan bahwa pihaknya sangat terbuka menjalin kemitraan universitas antarbangsa guna membahas isu sosial-politik strategis, terutama penyusunan pangkalan data komprehensif tentang hubungan etnik dan minoritas di Malaysia serta masyarakat plural lainnya.

Menurut Prof Kartini, program mereka dirancang untuk membangun kapasitas profesional, akademik dan filosofis para pakar isu etnisitas secara berkelanjutan. Karena itu, penguatan jejaring intelektual dan pertukaran peneliti kajian etnik, baik dari dalam/luar Malaysia, termasuk Indonesia, menjadi keharusan.

Soroti krisis lingkungan dan peran media

Dalam paparannya, Dr Subkhi Ridho mengkritik praktik eksploitasi lingkungan dan ketimpangan pemberitaan media. Menurut Subkhi Ridho, diseminasi informasi utuh tentang demokrasi, HAM, dan kerusakan lingkungan mendesak dilakukan.

Sebab, menurut Dr Subkhi Ridho, eksploitasi tambang kerap mengatasnamakan kepentingan nasional/global ‘ramah lingkungan’, tetapi mengabaikan dampak buruk bagi masyarakat lokal. Akibatnya, hak dasar warga, seperti akses air bersih dan lingkungan bebas limbah, terabaikan.

Dr Subkhi Ridho, Dosen Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) saat berada di Institut Kajian Etnik (KITA), Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM). Foto: Dok pribadi

“Pemberitaan media tentang isu ini pun masih minim, terutama di kawasan tambang terpencil,” kata Dr Subkhi Ridho.

Dalam kegiatan ini selain dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan peneliti KITA UKM, juga dalam bentuk dialog interaktif dengan mahasiswa UKM. Kemudian, kolaborasi ini akan berlanjut melalui pertukaran mahasiswa (Student Mobility) UMY-UKM, riset bersama isu etnisitas, HAM dan lingkungan, advokasi kebijakan untuk penguatan hak sipil-politik kelompok minoritas, penguatan media yang berpihak pada masyarakat marginal dan Sinergi Indonesia-Malaysia mewujudkan demokrasi manusiawi dan lingkungan berkelanjutan.

    Menurut Dr Subkhi Ridho, KITA UKM merupakan pusat kajian etnik terkemuka di Malaysia yang fokus pada penelitian masyarakat plural dan isu minoritas di Asia Tenggara. Sementara UMY sendiri merupakan perguruan tinggi terakreditasi A (BAN-PT) yang berkomitmen pada pengembangan ilmu komunikasi berbasis nilai keislaman dan kemanusiaan. (lip)


    There is no ads to display, Please add some

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *