FBE UII Kembangkan Program Internasionalisasi bagi Dosen, Tendik dan Mahasiswa

beritabernas.com – Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) UII sedang berupaya mengembangkan program internasionalisasi untuk dosen, tenaga kependidikan (tendik) dan mahasiswa. Hal ini dilakukan untuk mendorong pertukaran lintas budaya dan memperkaya pengalaman pendidikan baik akademik maupun non-akademik.

Johan Arifin SE MSi PhD, Dekan FBE UII, mengatakan, program ini merupakan bagian dari rencana strategi melalui International Student Mobility (ISM) yang dilakukan FBE UII. Pada tahun ini, FBE UII merealisasikan program tersebut dengan mengirim 15 mahasiswa mengikuti program ISM. Mereka terbagi menjadi 6 mahasiswa Double Degree, 6 awardees IISMA (Indonesia International Student Mobility Award), seorang awardee International Credit Transfer (ICT) dan 2 mahasiswa Students Exchange.

Sebagian dari 15 Mahasiswa FBE UII peserta program ISM bersama dosen mengikuti jumpa pers secara daring, Jumat 11 Agustus 2023. Foto: Humas FBE UII

“Mahasiswa yang akan berangkat untuk mengikuti program ISM akan membawa misi UII, khususnya Fakultas Bisnis dan Ekonomika untuk melakukan globalisasi,” kata Johan Arifin seperti dikutip Erfin Mahirayani, Humas FBE UII, dalam siaran pers yang diterima beritabernas.com, Jumat 11 Agustus 2023.

Sementara perguruan tinggi yang dituju mahasiswa double degree adalah Saxion University, Belanda denganmasa studi 1 tahun atau 2 semester dan Nanjing Xiaozhuang University, China dengan masa
studi 2 tahun atau 4 semester.

Sedangkan utuk Program IISMA, mahasiswa akan belajar satu semester di universitas tujuan. Keenam awardees IISMA FBE UII tahun ini berhasil diterima di University of Pennysylvania, Vytautas Magnus
University, Michigan State University, University of California Davis dan Universitas
Kebangsaan Malaysia.

Menurut Johan Arifin, IISMA merupakan skema beasiswa Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud Ristek RI) yang termasuk dalam program Kampus Merdeka atau MBKM. IISMA bertujuan untuk mendanai program mobilitas belajar mahasiswa Indonesia ke universitas di luar negeri.

BACA JUGA:

Selain itu, satu mahasiswa yang lolos menjadi awardee ICT akan berangkat ke De La Salle University, Filipina. ICT merupakan salah satu program Kampus Merdeka, Kemendikbud Ristek RI untuk mahasiswa perguruan tinggi di Indonesia.

Sedangkan 2 mahasiswa yang mengikuti program exchange akan berangkat ke Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) dengan lama studi 1 semester. UKM sendiri telah bermitra dengan UII sejak tahun 2001, sehingga ini merupakan salah satu bentuk pemanfaatan peluang kolaborasi dalam memfasilitasi mahasiswa untuk internasionalisasi.

Johan Arifin mengatakan, mengirimkan mahasiswa untuk belajar di perguruan tinggi luar negeri tentunya akan dihadapkan dengan beberapa tantangan seperti kurikulum dan lini masa pembelajaran yang berbeda. Namun, FBE UII sangat terbuka dengan berbagai program dari internal ataupun eksternal
seperti pemerintah yang memiliki tujuan pengembangan diri mahasiswa melakukan internasionalisasi.

“FBE UII selalu berupaya untuk memfasilitasi dan mendampingi mahasiswa dalam proses internasionalisasi. Hal ini sangat dibutuhkan untuk mempertahankan ranking universitas baik secara nasional dan internasional. Selain itu, melalui program ISM ini mahasiswa diharapka bisa mengenalkan UII dan memiliki pengalaman Mondial,” kata Johan.

Dikatakan, FBE UII telah banyak menjalin kemitraan dengan universitas-universitas di luar negeri seperti
dengan SolBridge University. Hal ini untuk memudahkn mahasiswa baik program regular dan International Undergraduate Program (IUP) FBE UII dalam internasionalisasi. Selain itu, untuk melancarkan upaya internasionalisasi IUP FBE UII juga telah merancang anggaran khusus untuk melancarkan kegiatan-kegiatan tersebut.

Sementara Drs Achmad Tohirin MSi PhD, Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan dan
Alumni FBE UII mengaku sangat bangga karena 15 mahasiswa terpilih dan diterima di program-program ISM di universitas-universitas tujuan di luar negeri.

Johan Arifin SE MSi PhD, Dekan FBE UII. Foto: Humas FBE UII

“Prinsipnya program ini menjadi langkah untuk mengekspos mahasiswa FBE UII di dunia global dan belajar menjadi masyarakat global agar tidak seperti katak dalam tempurung. Untuk itu, program seperti ISM ini memang didesain untuk mewujudkan hal itu, yakni mengenalkan mahasiswa pada dunia global,”
kata Achmad seraya berpesan pada mahasiswa-mahasiswa yang akan berangkat agar dapat
menjaga diri dan segera menyesuaikan diri.

“Mahasiswa pasti akan dihadapkan dengan berbagai perbedaan di lingkungan baru yang mungkin dirasa kurang nyaman atau hal ini biasa disebut culture shock. Namun, hal tersebut jangan dijadikan alasan untuk memanjakan diri sehingga menghambat berbagai program dan proses studi disana. Segera lakukan penyesuaian diri, persiapkan mental dan tanggap menyikapi perbedaan seperti pemikiran dan keyakinan,” kata Achmad seraya berharap program-program ini dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk berkarya di dunia global menjadi arif dan bijaksana. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *