Perkuat Fikih Perlindungan Anak di Era Digital, Dosen UAD dan Mahasiswa PAI Melaksanakan PkM Internasional

beritabernas.com – Untuk memperkuat peran pendidikan dalam menghadapi tantangan di era digital, dua Dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yaitu Dr Sri Roviana S.Ag MA dan Prof Dr Fithriatus Shalihah SH MH bersama mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) mengadakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) internasional.

Kegiatan bertajuk Penguatan Fikih Perlindungan Anak di Era Digital ini berlangsung sejak Desember 2024 hingga Juni 2025 di dua lokasi, yaitu SD Muhammadiyah Noyokerten, Berbah, Sleman, DIY dan di Santi Wittaya Serong, Khou Tom, Yarang, Pattani, Thailand.

BACA JUGA:

Program ini bertujuan untuk memberdayakan aktor pendidikan, terutama guru dan wali murid, dalam menghadapi dampak negatif media digital terhadap anak. Melalui pelatihan kolaboratif dengan pendekatan ilmu sosiologi pendidikan dan ilmu hukum, kegiatan ini mengusung model partisipatif yang menyatukan perspektif lokal dan lintas negara.

Dosen UAD menerima kenang-kenangan. Foto: Istimewa

Aktivitas yang dilakukan meliputi dialog lintas budaya Indonesia-Thailand, diskusi kasus nyata, simulasi aturan digital hingga penyusunan kebijakan perlindungan anak berbasis lokal. Metode yang diterapkan memadukan teori struktural-fungsional dalam peran actor actor sekolah dalam mencegah kejahatan digital, interaksionisme simbolik juga diperkenalkan untuk pemberdayaan guru guru sekolah, memperkuat peran institusi pendidikan dan keluarga sebagai agen perlindungan anak.

Hasilnya, para pendidik dari kedua negara mampu menyusun dan melakukan sosialisasi aturan lokal perlindungan anak di dunia digital secara lebih sistematis. Selain itu, kegiatan ini turut menghasilkan produk luaran berupa karya HKI, video edukasi, dan publikasi ilmiah, yang akan didiseminasikan dalam seminar nasional dan jurnal akademik.

Mahasiswi UAD saat melakukan pengabdian kepada masyarakat di SD Muhammadiyah Noyokerten, Berbah, Sleman, DIY. Foto: Istimewa

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari roadmap Prodi PAI UAD dalam penguatan nilai-nilai keislaman, multikulturalisme, dan perlindungan anak berbasis Maqashid Syariah, sekaligus mendukung pencapaian SDG’s, khususnya dalam aspek pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, dan perlindungan anak.

Program ini mendapatkan dukungan penuh dari mitra lokal, termasuk PCIM Thailand, sekolah mitra di kedua negara dan partisipasi aktif mahasiswa.

“Melalui program ini, kami ingin menjembatani perbedaan lintas budaya dengan nilai-nilai universal Islam yang peduli pada perlindungan anak dan pendidikan yang manusiawi di era digital,” kata Dr Sri Roviana dalam rilis yang dikirim kepada beritabernas.com, Kamis 3 Juli 2025. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *