Rektor UII: Produktifitas Akademik Harus Dibarengi dengan Integritas Standar Tinggi

beritabernas.com – Rektor UII Prof Fathul Wahi ST Msc PhD mengatakan, produktifitas akademik harus dibarengi dengan integritas akademik standar tinggi. Karena duni pendidikan adalah bisnis kejujuran. Ketika kejujuran itu hilang maka dunia pendidikan tidak punya lagi martabatnya.

“Integritas akademik itu untuk menjamin kejujuran,” kata Rektor UII Fathul Wahid pada acara peluncuran dua fakultas baru UII yakni Fakultas Psikologi dan Fakultas Ilmu Sosial Budaya (FISB) di Auditorium KH Abdulkahar Mudzakkir Kampus Terpadu UII, Rabu 2 Juli 2025.

BACA JUGA:

Kedua fakultas baru yang diluncurkan tersebut merupakan pemekaran dari Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya yang sudah ada sejak 20-an tahun lalu.

Menurut Rektor UII Fathul Wahid, dua hari yang lalu muncul indeks baru yang mengukur integritas akademik. Ada 13 perguruan tinggi Indonesia yang masuk. Dari 13 perguruan tinggi tersebut ada 4 atau 5 yang merah. Artinya, 13 perguruan tinggi tersebut yang produktif publikasi tapi potensi pelanggaran integritas akademiknya yang luar biasa besar. “Ini menyedihkan sekaligus memalukan. Alhamdulilah, UII tidak masuk,” kata Fathul Wahid.

Dekan Fakultas Psikologi UII Prof Dr Masduki menyampaikan sambutan pada acara launching Fakultas Psikologi dan Fakultas Ilmu Sosial Budaya UII di Auditorium Prof KH. Abdul Kahar Mudzakkir Kampus Terpadu UII, Rabu 2 Juli 2025. Foto: Philipus Jehamun/ beritabernas.com

Dikatakan, dari 13 perguruan tinggi tersebut ada 1 PTS dan 12 PTN, kelas gajah semua. “Ini mengkhawatirkan sekali. Artinya, betul produktifitas kita dinaikkan tapi integritas akademik jangan diabaikan,” tegas Fathul Wahid.

Ia pun mengingatkan para mahasiswa agar kalau ada yang menawarkan membantu skripsi, joki dan lain-lain harus tegas menolak. Karena itu melanggar integritas akademik. Sekali lancung itu pelacuran akademik. Karena dunia pendidikan adalah bisnis kejujuran. Ketika kejujuran itu hilang maka dunia pendidikan tidak punya lagi martabatnya. Integritas akademik untuk menjamin kejujuran.

Fathul Wahid menekanKAN kembali bahwa produktifitas akademik harus dibarengi dengan integritas akademik standar tinggi. Ia memberi contoh, mahasiswa dan dosen pernah menggunakan Turnitin, alat mengetes plagiatisme. Tentu fungsi alat tersebut untuk mengetas apakah ada plagiatisme, bukan mengecek apakah plagiatisme itu masih ketahuan atau tidak. “Karena yang tahu plagiatisme itu kita sendiri karena yang menulis kita sendiri,” kata Fathul Wahid.

Pembunyian angklung menandai launching dua fakultas UII, Rabu 2 Juli 2025. Foto: Philipus Jehamun/ beritabernas.com

Sementara Prof Dr Masduki, Dekan Fakultas Ilmu Sosial Budaya (FISB) UII mengatakan bahwa universitas adalah rumah produksi pengetahuan. Untuk UII, ada 3 unsur di dalamnya yakni universitas, Islam dan Indonesia. Universitas sebagai rumah produksi pengetahuan dan Islam sebagai value/nilai dan Indonesia sebagai rumah bersama.

“Jadi, universitas sebagai rumah produksi pengetahuan berbasis nilai-nilai Islam dengan Indonesia sebagai lokal jeniusnya sebagai rumah besar,” kata Masduki yang juga mantan wartawan itu. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *